Harga Melesat, Emas Perhiasan Masih 'Juara' Inflasi

Kenaikan harga emas dunia yang terjadi membuat emas perhiasan menjadi faktor utama pemicu inflasi di bulan ini. Sementara bahan makanan terus menurun akibat panen raya yang terjadi.

Demikian disampaikan oleh Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Rusman Heriawan ketika ditemui di Istana Presiden, Jakarta, Kamis (19/5/2011).

"Emas perhiasan masih penyumbang inflasi. Kayak bulan kemarin champion-nya untuk inflasi masih emas perhiasan walaupun ada deflasi. Kemudian, kalau bahan pokok umumnya enaklah untuk bulan Mei ini," tuturnya.

Secara keseluruhan, lanjut Rusman, BPS mempredikis akan terjadi deflasi bulan ini karena harga makanan yang turun.

"Semakin kuat kayaknya potensi deflasi karena ini adalah situasi yang paling parah bagi cabai dan bahan pokok, kan jatuh terus harganya. Apalagi kalau sekarang panen lagi, jadi harga cabai itu di beberapa tempat sudah di bawah Rp 10 ribu," tuturnya.

Selain itu, kenaikan harga bensin pertamax yang sampai menyentuh Rp 9.250 per liter bakalan ikut menyumbang inflasi di bulan ini.

"Kayaknya iya, karena ada gangguan sedikit dari pertamax walaupun sebenarnya juga pertamax itu enggak menarik dibicarakan dalam konteks inflasi walaupun ada. Sebab, bobotnya itu semakin kecil saja di dalam inflasi," katanya.

Rusman mengatakan, potensi deflasi bulan ini akan berada di bawah 0,31% seperti yang terjadi di April lalu.

"Jadi deflasinya lebih kecil dari April. Tapi kalau pesimisnya saya katakan deflasi belum tentu juga terjadi, kalaupun terjadi ya kecil," tukas Rusman.